oleh umat hindu,selain itu juga bermaksud sebagai sirkulasi angin yang melalui bangunan tersebut ,ini di karenakan oleh luasanya bukaan lingkungan (natah) yang luas sehingga besarnya aliran udara dan sinar matahari dapat di manfaat dari cuaca tropis lembab.
2.Penyekat/Isolasi
Dari gambar diatas di jelaskan bahwa penyekat terhadap segala cuaca yang di sebabkan oleh curah iklim sangat diperlukan ,maka dari itu bentuk atap yang terdapat pada gambar diatas dapat menahan hujan dan panas sehingga pemilihan bahan dan konstruksinya benar-benar dapat di gunakan untuk isolasi panas dan hujan.Sedangkan jendela yang terdapat pada gambar diatas bias menahan kotoran dan debu yang berusaha masuk kedalam ruangan ,selain itu juga sebagai sirkulasi angin yang konstruksinya di buat sedemikian rupa sehingga udara tidak terhalang masuk.
3.Pembayangan
Proses pembayangan yang ditimbulkan oleh bangunan ini berupaya agar sinar matahari dapat di patahkan yang langsung masuk kedalam bangunan ,maka dari itu diperlukan atap yang sedemikian rupa sehingga sinar dapat di tahan oleh tritisan atap.
4.Aliran udara
Dari gambar di atas di jelaskan bahwa arah angin dapat di netralisir oleh bangunan karena angin yang datang dari arah sembarangan ,disamping itu juga luas natah(lahan) sehingga mampu mengurangi kelembapan pada bangunan.
5.Pemanfaatan tanaman
Dari gambar di atas di jelaskan bahwa tanaman juga bermanfaat sebagai filter debu,menahan derasnya angin dan kebisingan ,sehingga penataannya harus sedemikian rupa dimana bisa memberi kenyamanan bagi penghuni bangunan dan menciptakan lingkungan yang indah.
Dari gambar diatas dapat di jelaskan bahwa hantaran panas matahari yang masuk ke dalam bangunan yang melalui atap ,namun hal ini dapat di kurangi dengan mengalirkan udara kedalam atap sehingga dapat di pilih bahan penutup atap supaya bisa menciptakan system ventilasi didalam atap,sehingga manfaat yang di hasilkan dari system ini adalah system penetrlisis panas matahari yang masuk melalui atap.sehingga panas tidak terlalu panas.
2.ARSITEKTUR YANG DAPAT DIWARISKAN
Perkembangan dari arsitektur tradisional tidak lepas dari pemaknaan di mana kita mengenal dengan istilah trade yang artinya mewariskan .Dalam konteks hal ini kita membicarakan tentang suatu proses penyerahan atau pewarisan sesuatu generasi ke generasi berikutnya .Pewarisan arsitektur bentuknya meliputi dua hal yaitu
:
1.Dari segi konstruksi
Sistem konstruksi pada arsitektur tradisional Bali mempertimbangkan
konsep yang dinamakan tri angga, yaitu sebuah konsep hirarki dari mulai
nista, madya dan utama.Nista menggambarkan suatu hirarki paling bawah suatu tingkatan, yang
biasanya diwujudkan dengan pondasi bangunana atau bagian bawah
sebuah bangunan sebagai penyangga bangunan diatasnya. Atau bila
dalam tiang kolom. Materialnya dapat terbuat dari batu bata atau batu
gunung. Batu bata tersebut tersusun dalam suatu bentuk yang cukup rapi
sesuai dengan dimensi ruang yang akan dibuat pada permukaan batu bata
atau batu gunung dibuat semacam penghalus sebagai elemen leveling
yang rata. Atau merupakan plesteran akhir nista juga digambarkan sebagai alam bawah atau alam setan atau nafsu.Madya adalah bagian tengah bangunan yang diwujudkan dalam
bangunan dinding, jendela dan pintu. Madya mengambarkan strata
manusia atau alam manusia.
Utama adalah symbol dari bangunan bagian atas yang diwujudkan
dalam bentuk atap yang diyakini juga sebagai tempat paling suci dalam
rumah sehingga juga digambarkan tempat tinggal dewa atau leluhur
mereka yang sudah meninggal. Pada bagian atap ini bahan yang
digunakan pada arsitektur tradisional adalah atap ijuk dan alang-alang.
Sistem konstruksi yang lain adalah system kelipatan dari tiang
penyangga atau kolom terutama bangunan rumah tinggal atau bangunan
umum.
konsep yang dinamakan tri angga, yaitu sebuah konsep hirarki dari mulai
nista, madya dan utama.Nista menggambarkan suatu hirarki paling bawah suatu tingkatan, yang
biasanya diwujudkan dengan pondasi bangunana atau bagian bawah
sebuah bangunan sebagai penyangga bangunan diatasnya. Atau bila
dalam tiang kolom. Materialnya dapat terbuat dari batu bata atau batu
gunung. Batu bata tersebut tersusun dalam suatu bentuk yang cukup rapi
sesuai dengan dimensi ruang yang akan dibuat pada permukaan batu bata
atau batu gunung dibuat semacam penghalus sebagai elemen leveling
yang rata. Atau merupakan plesteran akhir nista juga digambarkan sebagai alam bawah atau alam setan atau nafsu.Madya adalah bagian tengah bangunan yang diwujudkan dalam
bangunan dinding, jendela dan pintu. Madya mengambarkan strata
manusia atau alam manusia.
Utama adalah symbol dari bangunan bagian atas yang diwujudkan
dalam bentuk atap yang diyakini juga sebagai tempat paling suci dalam
rumah sehingga juga digambarkan tempat tinggal dewa atau leluhur
mereka yang sudah meninggal. Pada bagian atap ini bahan yang
digunakan pada arsitektur tradisional adalah atap ijuk dan alang-alang.
Sistem konstruksi yang lain adalah system kelipatan dari tiang
penyangga atau kolom terutama bangunan rumah tinggal atau bangunan
umum.
2.Dari segi struktur
Atap
Seperti gambar diatas yang kita ketahui penggunaan konstruksi yang di tampilkan dalam adat tradisional bali terlihat dalam jenis bangunan di mana penggunaan atap harus seperti gunung (prisai) ini bermaksud melambangkan tempat pemujaan umat hindu yaitu gunung sebagai tempat pemujaan para dewa sehingga arsitektur yang dapat diwariskan generasi berikutnya adalah pembuatan jenis atap yang bisa berhubungan dengan religi,agar nanti bisa juga di wariskan kepada anak cucu kita.
Tiang
Dalam isitilah bali kita mengenal adanya setiap rumah yang berisikan tiang penyangga(sake) ini melambangkan tentang kehidupan dimana setiap nama bangunan disesuaikan menurut jumlah tiangnya missal bale sakepat bertiang 4 dan seterusnya di setiap bagiannya itu menggunakan konsep arah mata angin yang menggambarkan letak penjuru dewa penguasa bumi ,maka dari itu setiap masyarakat bali mewariskan budaya konstruksi yang mempunyai nilai-nilai keagamaan yang nantinya bisa disakralkan dengan konsep sambungan Knocdown / anti Gempa. Artinya tiang tersebut mudah dilepas pasangkan.
Pondasi
Dari gambar diatas di jelaskan bahwa penahan beban dari atas yang disalurkan di pondasi maka dalam konteks hal ini penahan terbuat dari beton yang di hias dengan ukiran-ukiran sehingga terlihat indah dan bersifat permanen(tidak bisa di pindahkan).
3. PENGARUH BUDAYA
Dalam umat hindu kekayaan akan budaya sangatlah beraneka ragam seperti bentukan dan ragam hias yang dimiliki begitu banyak baik itu berupa flora atau fauna yang mencirikan budaya tradisional bali dimana penggunaannya dan keberadaannya sekarang masih berjalan sampai saat ini dan sudah banyak terdapat di wawasan nusantara kita ini diantaranya :
1.Bentukan dan ragam hias atap
Seperti gambar diatas dapat di jelaskan bahwa bentukan atap yang dimiliki oleh bangunan itu menyerupai gunung di mana sebagai symbol religi dan beragam hiaskan dengan ukirirn-ukiran yang di tampilkan pada lispank,genteng bubungan ini sangat berciri khaskan bali aga dan saat ini keberadaannya dan penggunaannya sangat di lestarikan(ajeg) sehingga pengaruh budaya asing sangat tertarik dengan keakrifan budaya local khususnya budaya trdisional bali.
2.Bentukan dan ragam hias gapura(pintu gerbang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar